Surabaya –
Khofifah Indar Parawansa mengajak penduduk memperkuat solidaritas antarsesama. Penguatan nilai-nilai kesetiakawanan sosial ini penting dijalankan di tengah penduduk yang makin kompleks, khususnya di masa digital dikala ini.
Hal itu disampaikan Khofifah sejalan dengan tema perayaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024 yakni ‘Kuatkan Solidaritas Menuju Indonesia Emas’. HKSN sendiri diperingati setiap 20 Desember.
“Bangsa Indonesia dimengerti mempunyai tingkat solidaritas sosial yg tinggi. Nilai-nilai gotong royong, saling tolong-membantu, dan kebersamaan sudah menjadi bab dari budaya bangsa sejak lama. Dan nilai-nilai ini dihentikan pudar khususnya di masa digital dikala ini,” kata Khofifah di Surabaya, Jum’at (20/12).
Khofifah mengatakan solidaritas tinggi yg dimiliki bangsa Indonesia terbukti bisa menjadi kekuatan menghadapi banyak sekali tantangan, khususnya dikala terjadi tragedi alam. Budaya tolong-menolong dan kepedulian sosial ini telah berakar mempunyai pengaruh dalam kehidupan penduduk Indonesia.
| Baca juga: Luluk Ucap Selamat via WA, Khofifah: Komunikasi Hangat Seorang Teman |
“Solidaritas bangsa Indonesia yakni kekuatan besar yang memungkinkan bangsa ini berdiri dari banyak sekali tantangan, baik yang bersifat fisik (bencana alam) maupun sosial (krisis ekonomi),” katanya.
“Untuk itu, nilai-nilai kesetiakawanan sosial menyerupai solidaritas antar sesama mesti ditanamkan sejak dini untuk membentuk generasi yg mempunyai jiwa sosial tinggi. Semangat tolong-membantu dan solidaritas mesti terus dijaga biar Indonesia mampu menjadi bangsa yg lebih kuat, tangguh, dan bersatu dalam menghadapi seluruh tantangan,” imbuhnya.
Menurutnya, eksistensi teknologi dan media lazim telah memperluas jangkauan solidaritas penduduk Indonesia. Jika dahulu solidaritas lebih banyak terjadi di lingkungan terdekat, sekarang solidaritas sanggup dijalankan dengan jangkauan lebih luas berkat internet. Banyak pola di mana solidaritas penduduk Indonesia terwujud lewat media lazim dan platform digital
Salah sesuatu umpamanya yakni penggalangan dana secara online. Saat terjadi bencana menyerupai gempa bumi, banjir, atau kebakaran, penduduk Indonesia tidak jarang-sering tergerak bagi menggalang dana lewat platform crowdfunding.
“Partisipasi penduduk dalam peran serta online memperlihatkan tingginya kesadaran sosial dan solidaritas kepada sesama,” katanya.
| Baca juga: Lukmanul Khakim Ucapkan Selamat ke Khofifah-Emil, Ajak Masyarakat Bersatu |
Nir hanya itu, banyak gunjingan sosial, lingkungan, dan kemanusiaan yang disokong lewat petisi di platform online. Dukungan netizen lewat tanda tangan virtual menunjukan betapa besarnya solidaritas dalam memperjuangkan keadilan dan pergeseran sosial.
“Masyarakat Indonesia juga kerap memamerkan solidaritas lewat viralitas konten di media sosial. Misalnya, di saat seseorang mengalami bencana atau memerlukan bantuan, informasi tersebut dengan langsung menyebar luas lewat Twitter, Instagram, dan WhatsApp, sehingga derma sanggup secepatnya datang,” katanya.
“Untuk itu, perayaan HKSN ini mesti menjadi saat-saat untuk mengingatkan bahwa tolong-membantu dan kepedulian sosial dihentikan pudar khususnya di masa digital. Namun sebaliknya, bagaimana di masa digital semangat ini bisa makin luas jangkauannya, memungkinkan lebih banyak orang untuk ikut serta dalam agresi sosial,” pungkasnya.
Sejarah HKSN sendiri merujuk pada kejadian Serangan Militer Belanda II pada 19 Desember 1948, di mana rakyat Indonesia bersatu melawan penjajahan. Oleh alasannya yakni itu, HKSN diperingati setiap 20 Desember selaku simbol penguatan solidaritas dan kepedulian sosial.
Video: Khofifah Unggah Momen Diskusi dengan Pramono di Retreat Kepala Daerah
Video: Khofifah Unggah Momen Diskusi dengan Pramono di Retreat Kepala Daerah
hari kesetiakawanan sosialkhofifah indar parawansasolidaritashksn 2024surabaya
Leave feedback about this