
Daftar Isi
- Tiga Dimensi Pancasila selaku Ideologi Nasional
- Model Dimensi Pancasila
1. Dimensi Realitas2. Dimensi Idealisme3. Dimensi Fleksibilitas
Model Dimensi EmpirisContoh Dimensi IdealismeModel Dimensi Fleksibilitas
Solo –
Pancasila yakni ideologi nasional sekaligus falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia. Sebagai suatu ideologi nasional, Pancasila punya tiga dimensi yg perlu detikers pahami. Apa saja? Berikut ini klarifikasi dan contohnya.
Dikutip dari buku Ensiklopedia Pancasila oleh R Toto Sugiarto dkk, Pancasila tersusun dari dua kata Sanskerta, yakni panca dan syila. Panca bermakna lima, sedangkan syila memiliki arti sendi, dasar, alat, ataupun asas. Artinya, Pancasila bisa dimaknai selaku lima asas atau lima dasar.
Lebih lanjut, dirujuk dari Jurnal Office berjudul ‘Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi’ oleh A Aco Agus, selaku ideologi bangsa dan negara alias nasional, Pancasila mencakup selaku suatu ideologi terbuka. Apa artinya?
Maksudnya, ide-ide yang mendasari Pancasila tidaklah dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, maupun budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh sebab itu, Pancasila selaku ideologi terbuka yakni punya rakyat.
Baca juga: Tes SKD CPNS 2024 Apa Saja? Ini Passing Grade, Model Soal-Pembahasannya |
Tiga Dimensi Pancasila selaku Ideologi Nasional
Diringkas dari laman resmi Library Lemhannas dan sumber yang telah disebutkan sebelumnya, Pancasila selaku ideologi nasional punya tiga dimensi. Ketiganya adalah:
1. Dimensi Realitas
Maknanya, suatu ideologi mesti mampu merefleksikan realita kehidupan yang meningkat di masyarakat. Dengan demikian, Pancasila mesti mampu bagi diaplikasikan dalam kehidupan bangsa sehari-hari alias konkrit (bukan cuma inspirasi belaka). Selain itu, Pancasila juga dapat memotivasi pengembangan pemikiran-pemikiran gres yang berkaitan ihwal dirinya, tanpa menetralisir atau mengingkari hakikat yg terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.
2. Dimensi Idealisme
Pancasila milik dimensi idealisme memiliki arti memiliki nilai-nilai dasar yang bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh. Nah, nilai-nilai ini intinya bersumber pada filsafat Pancasila. Dimensi idealistis yg terkandung dalam Pancasila bisa menampilkan harapan, optimisme, serta mendorong motivasi pendukungnya bagi merealisasikan cita-cita.
3. Dimensi Fleksibilitas
Sesuai namanya, dimensi kebebasan memiliki arti kesanggupan nilai-nilai Pancasila bagi senantiasa mengikuti kondisi dengan perubahan, perkembangan, maupun pemikiran-pemikiran baru. Atau, dengan kata yang lain, Pancasila memiliki dimensi kebebasan sebab terus memelihara dan memperkuat hubungannya dari masa ke masa sebagaimana klarifikasi dari dokumen unggahan Repository Unikom.
Model Dimensi Pancasila
Lalu, apa teladan dimensi realistis, idealistis, dan normatif Pancasila? Berikut ini poin-poin pentingnya diambil dari kiprah mata kuliah Pancasila oleh Moch Rezeki Setiawan asal Universitas Ahmad Dahlan:
Contoh Dimensi Realitas
Sila pertama: Seseorang melaksanakan ibadah menurut agamanya masing-masing.
Sila kedua: Tidak membeda-bedakan suku bangsa.
Sila ketiga: Kegiatan bahu-membahu membersihkan kelas.
Sila keempat: Memilih pengelola kelas.
Sila kelima: Menyantuni anak yatim.
Contoh Dimensi Idealisme
Sila pertama: Pengakuan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sila kedua: Pengakuan kepada harkat martabat manusia.
Sila ketiga: Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila keempat: Terwujudnya forum perwakilan yang demokratis.
Sila kelima: Terwujudnya penduduk yg adil dan makmur.
Contoh Dimensi Fleksibilitas
Sila pertama: Diakuinya Konghucu selaku agama baru.
Sila kedua: Adanya undang-undang ihwal HAM.
Sila ketiga: Pengaturan daerah laut.
Sila keempat: Pemilihan presiden secara segera.
Sila kelima: Pendirian bank syariah buat mengembangkan taraf hidup rakyat.
Baca juga: 4 Teori Asal Usul Pancasila Lengkap dengan Penjelasannya |
Demikian klarifikasi lengkap tentang 3 dimensi Pancasila selaku ideologi nasional plus contohnya. Semoga pembahasannya mencerahkan, ya!

Leave feedback about this