Daftar Isi
Jakarta –
Secara umum, tenor yakni rentang waktu kontrak dalam instrumen keuangan. Dalam kredit, tenor menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
Tenor digunakan selaku sisa rentang waktu kontrak dengan jatuh tempo aset yang mendasarinya. Agar lebih paham, simak klarifikasi seputar apa itu tenor di bawah ini.
Pengertian Tenor
Dilansir laman BFI Finance, tenor yakni waktu angsuran yang diberikan kreditur (pihak yang menampilkan tunjangan dana/pembiayaan) terhadap debitur (pihak yang berkewajiban mengeluarkan duit dan melunasi hutang).
Penentuan lamanya tenor akan bergantung pada kontrak antara kreditur dan debitur, atau kesanggupan debitur dalam mengeluarkan duit angsurannya.
Tenor digunakan untuk menyeleksi kesanggupan kandidat debitur dalam berapa usang waktu yang dikehendaki untuk mengeluarkan duit angsuran. Pasalnya selama rentang waktu yang disepakati, setiap bulannya debitur perlu mengeluarkan duit cicilan angsuran.
Dalam hal ini, jumlah tenor menjadi salah satu aspek yang menyeleksi tingkat bunga yang diberikan pemberi pinjaman terhadap debitur.
Biasanya, kian panjang tenor maka kian tinggi pula suku bunga yang ditawarkan. Sebaliknya, kalau waktu tenor lebih pendek maka tawaran suku bunga akan lebih rendah.
Dalam hal ini, tenor mengacu pada rentang waktu yang tersisa dalam sebuah kontrak, sementara jatuh tempo mengacu pada rentang waktu permulaan perjanjian pada dikala dimulainya kontrak.
Jenis Tenor
Secara biasa terdapat 2 klasifikasi tenor, yakni tenor pinjaman dan tenor simpanan.
Tenor Pinjaman
Dikutip dari ebook KPR 101 oleh KPR Academy, tenor pinjaman yakni jatuh tempo permulaan kontrak pada dikala dimulainya pengajuan pinjaman, investasi, atau sebuah kontrak.
Singkatnya, tenor pinjaman menjadi rentang waktu yang diberikan oleh kreditur terhadap debitur dalam mengeluarkan duit angsuran.
Tenor Setoran
Tenor setoran ialah rentang waktu yang digunakan dalam investasi tabungan yang dipersiapkan bank.
Biasanya tenornya mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 belas bulan atau 1 tahun. Suku bunga yang dipersiapkan deposito ini akan lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.
Artinya, produk keuangan ini punya banyak peminat dan cocok bagi debitur yang memiliki profil risiko rendah. Semakin panjang tenor deposito, maka kian besar juga tingkat bunga yang diberikan.
Dilansir Investopedia, sejumlah duit dalam bentuk deposito tidak dapat ditarik dalam tenor tertentu. Apabila terpaksa menggunakan duit titipan sebelum masa tenornya berakhir, maka akan dikenakan denda yang besarnya tergantung masing-masing bank.
Tipe dan Contoh Tenor
Biasanya, usang waktu rentang waktu tenor tergantung pada jenis proyek dan kesanggupan pembayaran utangnya.
Berdasarkan jenis kredit atau pembiayaannya, tipe tenor meliputi:
- Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
- Pinjaman Tanpa Agunan (KTA)
- Kredit Terjamin
Berdasarkan usang waktunya, tenor dibedakan menjadi:
Tenor Panjang
Tenor panjang yakni tenor dengan rentang waktu angsuran 3 tahun sampai 30 tahun.
Contoh penerapan tenor panjang bisa digunakan pada KPR, pembelian kendaraan bermotor secara kredit, dan pembiayaan dengan jaminan aset kendaraan beroda empat dan akta rumah.
Tenor Pendek
Tenor pendek yakni rentang waktu angsuran mulai dari 1 bulan sampai 3 tahun. Tenor pendek digunakan untuk jenis kredit atau pembiayaan yang memiliki utang pokok tidak terlampau besar.
Contohnya, pembiayaan dengan jaminan BPKB sepeda motor, kredit elektronik, sampai pinjaman online (pinjol).
Itu tadi klarifikasi seputar apa itu tenor, jenis, tipe, sampai contohnya. Semoga bisa memperbesar pengertian detikers ya.
