infoglobalid Blog TravelNews Pemerintah Efisiensi, Hotel-Hotel Di Solo Rumahkan Banyak Karyawan
TravelNews

Pemerintah Efisiensi, Hotel-Hotel Di Solo Rumahkan Banyak Karyawan

Ilustrasi Kamar Hotel
Ilustrasi hotel (Unsplash/Sasha Kaunas)

Solo

Pemerintahan Prabowo-Gibran melakukan efisiensi besar-besaran. Dampaknya dinikmati hotel-hotel di Solo yang terpaksa merumahkan karyawan mereka.

Hotel-hotel di Kota Solo akan mencicipi efek kebijakan efisiensi budget 2025 usai Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Kepala Negara (Inpres) nomor 1 tahun 2025.

Akibatnya banyak bookingan hotel yang dibatalkan atau dicancel. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Joko Sutrisno.

Joko menyebut, akhir adanya pemangkasan budget pemerintah, banyak instansi pemerintahan yg membatalkan konferensi di hotel.

“Iya banget (banyak yang cancel), kan mereka tahun kemarin telah booking-booking hotel ini di-cancel semua, ada yang d-icancel 10, 15, ya segala hotel di Solo terdampak,” katanya dihubungi awak media, Kamis (13/2/2025).

Baca juga: Rekaman Audio Detik-detik Meledaknya Kapal Titan Dirilis, Bikin Merinding

Selain peniadaan acara, beberapa pekerja hotel yg dirumahkan. Hanya saja, ia tidak mengungkapkan secara rincian hotel mana saja yang telah merumahkan pegawainya.

“Bahkan beberapa hotel dirumahkan, ya ada dua hotel kemarin menginfokan ke kalian ada yg dirumahkan, utamanya daily worker yg di-off-kan” ucapnya.

Ia menyampaikan, dirumahkannya pegawai itu efek pribadi dari efisiensi budget yang dijalankan pemerintah. Apalagi, kata dia, sejak bulan Januari okupansi mulai sepi.

“(Dirumahkan memiliki pengaruh pribadi efisiensi anggaran) Iya itu, pertama bulan Januari, Februari itu okupansi hotel sepi memang sepi. Kedua, alasannya merupakan ke depan yang booking digagalkan khususnya di daily worker itu di-off-kan, pegawai hotel banyak, itu di-off-kan,” ucapnya.

Baca juga: Ternyata Ini Sejarah Nama Yudea dan Samaria yg Israel Mau untuk Tepi Barat

Ia pertemuan dari instansi menjadi penyumbang yang untuk okupansi hotel. Bahkan, adanya aktivitas dari pemerintah sanggup meraih 40 persen dari okupansi.

“(Kontribusi pemerintahan) Tergantung hotel sanggup capai 20-40 persen. Lebih banyak swasta dan orang bermalam hotel itu masuk. Perbandingan mungkin 60:40,” ucapnya.

Untuk memperbesar pendapatan lain, kata Joko, sanggup mengalihkan ke perusahaan swasta, sekolah maupun pelatihan.

“Upaya marketing itu ke perusahaan swasta ke sekolah, gathering, pelatihan. Ada event-event juga baik kuliner, musik, mantau manasik haji,” pungkasnya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJateng.

Video: Industri Hotel Terancam Perang Harga Efek Efisiensi Anggaran Pemerintah

Video: Industri Hotel Terancam Perang Harga Efek Efisiensi Aturan Pemerintah


hotelsoloefisiensi anggaran

Exit mobile version